Cara mandi wajib beserta niat dan doanya
Minggu, 08 September 2019
Cara mandi wajib
Mandi wajib juga dapat dilakukan dengan cara tayamum apa bila tidak ada air, mandi wajib tidak hanya di wajibkan bagi laki-laki saja, namun mandi wajib juga diwajibkan bagi kaum wanita saat dalam keadaan tidak suci.
Mandi wajib bagi laki-laki dan wanita
Mandi
wajib harus dilakukan bagi laki-laki maupun wanita untuk bersuci dari
hadas besar, apabila seseorang sedang hadas besar maka tidak sah kalo ia mengerjakan sholat karena didalam dirinya
terdapat hadas yang belum disucikan, untuk menyucikan hadas besar maka
wajib mandi besar.
Dalam syariat islam bersuci disebut dengan taharah, taharah dari
bahasa arab yang maknanya bersuci atau bersih. Pengertian taharah
secara istilah adalah suatu kegiatan bersuci dari najis dan hadas
sehingga seseorang diperbolehkan untuk mengerjakan ibadah yang dituntut
harus dalam keadaan suci.
Kegiatan
bersuci yang dilakukan meliputi, menyucikan badan, pakaian, tempat
serta lingkukan yang dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas.
Umat islam dalam menyucikan
hadas dapat dilakukan sesuai dengan tata cara yang telah di atur dalam
syariat agama islam, seperti halnya Mandi, berwudhu, dan tayamum.
Cara mandi wajib beserta niat dan doa yang dibaca
Apabila dalam diri kita terdapat hadas besar maka wajib mandi besar untuk menghilangkan hadas tersebut agar badan kita kembali suci bersih dari hadast.
Cara mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar bagi laki-laki dan wanita adalah sebagai berikut :
1. Membersihkan bagian tertentu
Mandi wajib di awali dengan membersihkan bagian-bagian tertentu sperti pada kmalu*n serta kotoran yang ada disekitarnya tersebut.
2. Berwudhu
Sebelum melaksanakan mandi wajib disunahkan untuk berwudhu terlebih dahulu, cara berwudhu dapat dilaksanakan sebagaimana pada umumnya berwudhu
3. Membaca bismillahirrahmanirrahim
Sebelum membaca niat mandi wajib di awali dengan membaca lafal bismillahirrahmanirrahim, baru kemudian membaca niat mandi wajib.
4. Membaca niat mandi wajib
Setelah membaca bismillah dengan lengkap kemudian diteruskan dengan membaca niatnya mandi wajib, yaitu :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
NAWAITULGHUSLA LIRAF'IL HADASIL AKBARI FARDHALLILLAHI TA'ALA
"Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadas besar karena Allah ta'ala."
5. Membasuh kedua telapak tangan
Mandi wajib dimulai dengan membasuh kedua telapak tangan sampai pada pergelangan tangan, masing-masing dilakukan tiga kali.
adapun
cara membasuhnya adalah dengan cara mengguyur kedua telapak tangan
tersebut dengan air yang diambil dengan gayung (tidak dengan memasukkan/
mencelupkan tangan ke dalam bak air)
6. Mengguyurkan air dari kepala
Kemudian mandi dengan cara mengguyurkan air yang dimulai dari kepala pastikan air mengenai permukaan kulit kepala serta bagian telinga, diratakan hingga ke bagian wajah, bagi pria usahakan air membasahi sampai dasar kumis, jenggot dan hidung, kemudian pundak yang kanan diteruskan ke pundak yang kiri, kemudian pada kaki kanan dan diteruskan ke kaki kiri
7. Pastikan air telah merata pada tubuh
Setelah diyakini bahwa air telah merata mengenai seluruh tubuh hingga merata kemudian membasuh badan dan menggosok/membersihkan bagian-bagian tubuh seperti pada umumnya orang mandi, setelah menggosok badan guyur lagi dengan air seperti pada langkah-langkah tadi.
Niat mandi wajib wanita karena haid/menstruasi
Mandi besar wajib dilakukan bagi wanita ketika ia haid atau setelah selesai menstruasi, (yaitu perempuan sehat yang mengeluarkan darah pada tiap bulannya)
Berikut bacaan niat dan cara mandi wajib karena haid yaitu :
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITUL GUSLA LIRAF'I HADASILKHAIDZI LILLAHI TA'ALA
"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas haid karena Allah ta'ala.
Cara melaksanakan mandi haid langkah-langkahnya sama seperti mandi wajib hadas besar pada umumnya, hanya niatnya saja yang berbeda.
Hal yang menyebabkan mandi wajib bagi laki-laki dan perempuan
Sesorang
diwajibkan mandi besar karena ia dalam keadaan tidak suci, sehingga ia
wajib mandi besar / mandi junub agar badan suci dari hadas besar.
Adapun hal-hal yang menyebabkan seorang laki-laki/wanita diwajibkan mandi besar/ mandi wajib adalah sebagai berikut:
1. Melakukan hubungan badan
Mandi wajib dari hadas besar dilakukan karena telah jima' atau bersetubuh yaitu bertemunya kedua organ milik laki-laki dan wanita baik mengeluarkan sperma atau tidak, maka ia diwajibkan mandi besar.
2. Mengeluarkan sprma
Mandi wajib dilakukan untuk menghilangkan hadas besar karena seseorang mengeluarkan sprma, dikarenakan mimpi basah ataupu sebab lainnya.
3. Karena Haid
Mandi besar wajib dilakukan bagi wanita ketika ia haid, yaitu perempuan sehat yang mengeluarkan darah pada tiap bulannya (menstruasi)
Mandi wajib karena haid niatnya yaitu
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITUL GUSLA LIRAF'I HADASILKHAIDZI LILLAHI TA'ALA
"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas haid karena Allah ta'ala.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITUL GUSLA LIRAF'I HADASILKHAIDZI LILLAHI TA'ALA
"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadas haid karena Allah ta'ala.
4. Karena Nifas
Mandi besar untuk menghilangkan hadas besar wajib dilakukan bagi wanita karena ia nifas, yaitu darah yang keluar setelah seorang ibu melahirkan anak.
5. Setelah Melahirkan
Mandi wajib bagi wanita dikarenakan ia wiladah, yakni mengeluarkan darah ketika ia melahirkan.
6. Meninggal dunia
Mandi wajib juga dilakukan bagi laki-laki dan wanita saat meninggal dunia, kecuali meninggal saat berperang membela agama Allah SWT, maka ia tidak dimandikan.
Mandi
wajib yang dilakukan bagi laki-laki dan wanita diharuskan menggunakan
air yang masih asli belum tercampur oleh benda najis, airnya yang digunakan harus suci
dan menyucikan yang terdiri dari, air laut, air hujan, air sumur, air
salju, air dari mata air, air embun.
Demikian tips tentang " cara mandi wajib beserta niat dan doanya
semoga bermanfaat, penulis masih dalam taraf belajar apabila ada kesalahan atau kekutrangan tentang niat mandi wajib ataupun caranya mohon dimaafkan, alangkah baiknya jika anda pertanyakan kembali kepada
pakar agama islam atau ulama untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik
dan jelas.