Perilaku Kolektif ; Pengertian, Ciri-ciri, Faktor dan Bentuk Perilaku Kolektif
Minggu, 07 Juli 2019
Perilaku Kolektif
Pengertian perilaku kolektif secara teori (menurut teori value-added) perilaku kolektif adalah kesesuaian struktural, ketegangan struktural, berkembangnya kepercayaan umum, faktor yang mendahului, mobilitas serta kontrol sosial
Keberadaan perilaku kolektif dapat membawa dampak yang besar bagi kehidupan sosial di masyarakat, dan banyak perilaku-perilaku yang tidak sesuai dengan kaidah norma-norma institusi atau lembaga yang ada di dalam masyarakat pada umumnya
Definisi/Pengertian Perilaku Kolektif Menurut Para Ahli
Perilaku
kolektif menurut Hunt dan Horton bahwa perilaku kolektif adalah
mobilisasi berlandaskan pandangan yang mendefinisikan kembali tindakan
sosial.
Sedangkan
perilaku kolektif menurut Milgran dan Touch adalah sebuah perilaku yang
lahir secara sepontan, relatif tidak terorganisasi dan hampir tidak
dapat di duga sebelumnya, proses kelanjutanya tidak terencana dan hanya
tergantung pada stimulasi timbal balik yang muncul di kalangan para
pelakunya.
Perilaku
kolektif yang dikemukakan oleh Robetson sependapat dengan perilaku
kolektif dari Milgran dan Touch bahwa perilaku kolektif adalah ;
a. Dilakukan oleh sejumlah orang secara bersama
b. Merupakan tanggapan terhadap rangsangan tertentu
c. Hanya insidential / tidak bersifat rutin
c. Hanya insidential / tidak bersifat rutin
d. Bersifat spontan dan tidak terstruktur
Ciri-ciri Perilaku Kolektif dan Contohnya
Perilaku
kolektif adalah perilaku menyimpang namun berbeda dengan perilaku
menyimpang karena perilaku kolektif merupakan tindakan yang dilkukan
secara bersama oleh sejumlah orang/kelompok, bukan tindakan indvidu
semata-mata.
Contohnya,
Apabila seseorang melakukan pencurian di sebuah toko, hal ini merupakan
perilaku menyimpang, namun bila sekelompok orang secara bersama-sama
mencuri menyerbu ke toko/pusat perdagangan(penjarahan), hal ini disebut
dengan perilaku kolektif. perilaku kolektif mencakup perilaku
kerumunan(crowd) dan gerakan sosial(civil society).
Perilaku
kolektif dapat terjadi karna rangsangan yang memicu terjadinya perilaku
kolektif, bisa berupa benda, peristiwa ataupun ide.
Adapun ciri-ciri perilaku kolektif diantaranya adalah :
- Dilakukan bersama oleh kelompok/ sejumlah orang
- Sifatnya tidak rutin / hanya insidential
- Dipicu oleh beberapa rangsangan maslah
Faktor-faktor Penentu Perilaku Kolektif
Perilaku
kolektif dapat terjadi di masyarakat manapun, baik masyarakat yang
komplek maupun masyarakat yang sederhana. Menurut teori Le Bon Perilaku
kolektif dapat ditentukan oleh 6 (enam) faktor diantaranya adalah:
1. Situasi sosial :
Situasi yang berkaitan dengan ada tidaknya peraturan dalam instansi tertentu
Situasi yang berkaitan dengan ada tidaknya peraturan dalam instansi tertentu
2.
Ketegangan struktural :
adanya perbedaan atau kesenjangan disuatu wilayah akan menimbulkan ketegangan yang dapat menyebabkan timbulnya bentrok ketidak pahaman
adanya perbedaan atau kesenjangan disuatu wilayah akan menimbulkan ketegangan yang dapat menyebabkan timbulnya bentrok ketidak pahaman
3.
Berkembang dan menyebarnya suatu kepercayaan umum :
contohnya berkembangnya isu-isu tentang pelecehan suatu agama atau penindasan suatu kelompok yang dapat menyinggung kelompok lain.
contohnya berkembangnya isu-isu tentang pelecehan suatu agama atau penindasan suatu kelompok yang dapat menyinggung kelompok lain.
4. Faktor yang mendahului :
Faktor-faktor penunjang kecemasn dan kecurigaan yang ada didalam masyarakat
Faktor-faktor penunjang kecemasn dan kecurigaan yang ada didalam masyarakat
5.
Mobilisasi perilaku oleh pemimpin untuk bertindak :
Perilaku kolektif dapat terwujud apabila khalayak ramai dimobilisasikan atau dikomando oleh pemimpinnya
Perilaku kolektif dapat terwujud apabila khalayak ramai dimobilisasikan atau dikomando oleh pemimpinnya
6.
Berlangsungnya suatu pengendalian sosial :
Merupakan hal penentu yang dapat mencegah atau menunda ke lima faktor-faktor diatas, contohnya; pengendalian polisi dan aparat penegak hukum
Merupakan hal penentu yang dapat mencegah atau menunda ke lima faktor-faktor diatas, contohnya; pengendalian polisi dan aparat penegak hukum
Perilaku kolektif dapat ditentukan oleh ke enam faktor-faktor penentu diatas yang dapat menyebabkan terjadinya suatu perilaku kolektif
Bentuk-bentuk Perilaku Kolektif dan Contohnya
- Tindakan kenakalan
- Perkelahian antar kelompok / Tawuran
- Tindak kejahatan berkelompok
- Penyimpangan budaya
1. Tindakan Kenakalan
adalah suatu kelompok yan di dominasi oleh oarng-orang yang mempunyai kenakalan pada umumnya, gemar melakukan hal-hal yang di anggap berani dan keren walaupun hal tersebut bagi masyarakat umum tindakan tersebut adalah tindakan yang bodoh, tidak ada gunanya dan mengganggu, contohnya : penyimpangan kenakalan bersama yaitu aksi balapan / kebut-kebutan di jalanan, membentuk genk yang suka membuat keonaran, menggoda/mengganggu gadis-ganis yang lewat, menulis/melukis pada tembok/mencoret-coret.
2. Perkelahian / Tawuran Antar kelompok
Yaitu pertemuan antara dua kelompok atau lebih yang mempunyai kenakalan atau kurang pendidikan dan menciptakan perkelahian diantara kelompok tersebut ditempat umum dan menyebabkan orang-orang tidak bersalah menjadi korban dari aksi mereka.
3. Tindak Kejahatan Berkelompok
Yaitu Kelompok yang suka melakukan tindak kejahatan baik secara terbuka maupun secara sembunyi-sembunyi, jenis penyimpangan kelompok ini bsa bersifat sadis dalam melakukan aksi kejahantannya mereka tidak segan-segan melukai maupun membunuh korbannya, contohnya ; Perampok, penjajah, bajing lonjat di jalanan, komplotan curanmor dll.
4. Penyimpangan Budaya
Adalah suatu bentuk ketidak mampuan seseorang menyerap dudaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan kebudayaan yang ada di masyarakat, contohnya; merayakan hari-hari besar negara lain yang dilakukan ditempat ia tinggal sendirian, syarat mahar/ maskawin yang tinggi menyebabkan batas atau hijab antara mempelai laki-laki dan wanita pada acara persepsi
adalah suatu kelompok yan di dominasi oleh oarng-orang yang mempunyai kenakalan pada umumnya, gemar melakukan hal-hal yang di anggap berani dan keren walaupun hal tersebut bagi masyarakat umum tindakan tersebut adalah tindakan yang bodoh, tidak ada gunanya dan mengganggu, contohnya : penyimpangan kenakalan bersama yaitu aksi balapan / kebut-kebutan di jalanan, membentuk genk yang suka membuat keonaran, menggoda/mengganggu gadis-ganis yang lewat, menulis/melukis pada tembok/mencoret-coret.
2. Perkelahian / Tawuran Antar kelompok
Yaitu pertemuan antara dua kelompok atau lebih yang mempunyai kenakalan atau kurang pendidikan dan menciptakan perkelahian diantara kelompok tersebut ditempat umum dan menyebabkan orang-orang tidak bersalah menjadi korban dari aksi mereka.
3. Tindak Kejahatan Berkelompok
Yaitu Kelompok yang suka melakukan tindak kejahatan baik secara terbuka maupun secara sembunyi-sembunyi, jenis penyimpangan kelompok ini bsa bersifat sadis dalam melakukan aksi kejahantannya mereka tidak segan-segan melukai maupun membunuh korbannya, contohnya ; Perampok, penjajah, bajing lonjat di jalanan, komplotan curanmor dll.
4. Penyimpangan Budaya
Adalah suatu bentuk ketidak mampuan seseorang menyerap dudaya yang berlaku sehingga bertentangan dengan kebudayaan yang ada di masyarakat, contohnya; merayakan hari-hari besar negara lain yang dilakukan ditempat ia tinggal sendirian, syarat mahar/ maskawin yang tinggi menyebabkan batas atau hijab antara mempelai laki-laki dan wanita pada acara persepsi
Sumber/Daftar Pustaka/Referensi:
1.Modul Pengantar Sosiologi, Komsiah, Siti S. IP, M.Si, Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana, Jakarta 2010.
2.Sosiologi Sebuah Pengantar, Razak Yusron, Gamma Press, Bandung 2007
3.Ahmadzumaro.wordpress.com/2011/05/26/perilaku-kolektif-dan-penyimpangannya/#_ftn2