Manfaat Kontrol Sosial, Pengertian, Unsur-unsur dan Bentuk Kontrol Sosial
Rabu, 10 Juli 2019
Kontrol Sosial
Teori kontrol sosial atau social control theory merupakan teori yang membahas delinkuensi dan kejahatan yang dikaitkan dengan variable-variable yang sifatnya sosiologis, contohnya; struktur keluarga, pendidikan dan kelompok dominan
A. Manfaat Kontrol Sosial Dalam Masyarakat
Dengan adanaya kontrol sosial yang baik / kontrol sosial diharapkan mampu untuk meluruskan anggota masyarakat yang memiliki perilaku menyimpang/ tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.
Nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat di ciptakan agar anggota masyarakat patuh sekaligus sebagai alat untuk mengontrol tingkah laku anggota masyarakat, melalui kontrol sosial nilai dan norma di gunakan untuk mendidik, mengarahkan, mengajak bahkan memaksa anggota masyarakat untuk patuh terhadap praturan atau norma-norma yang berlaku, yang mengatur hubungan atar pribadi, kelompok dan antar keduanya.
B. Perkembangan Kontrol Sosial
Menurut teori sosiolog Walker Reckless (1973) mengembangkan teori pengendalian sosial dengan menekankan adanya dua sistem control yang mengekang motivasi untuk menyimpang, yaitu :- Pengendalian batin(inner control)
mencakup moralitas yan telah kita internalisasikan hati nurani, prinsip keagamaan, ide, tentang benar dan salah., pengendalian batin ini mencakup ketakutan pada hukuman, perasaan integritas dan hasrat untuk menjadi seorang yang baik.
(Hirschi 1969; Baron 2001; Rougers 1977) - Pengendalian Luar
Pengendalian luar terdiri dari orang-orang seperti keluarga, teman dan polisi yang mempengaruhi kita agar tidak menyimpang (patuh terhadap norma-norma)
1. Perspektif Mikro
Perspektif makro tertuju pada sistem-sistem formal untuk mengontrol sistem tersebut,
diantaranya;
- Sistem hukum & Penegak hukum
- Kelompok-kelompok kekuatan dimasyarakat
- Arahan sosial dan ekonomi dari kelompok swasta atau pemerintah.
2. Perspektif Mikro
Sedangkan pespektif mikro dalam kontrol sosial lebih fokus pada sistem kontrol secara informal, adapun tokoh dalam kontrol sosial perspektif mikro adalah Travis Hirschi beliau merupakan tokoh terpenting. beliau menciptakan dengan judul Cause of Delingvency. sebagai kekuatan yang dapat menentukan dalam kontrol sosial tingkah laku.
Menurut Durkheim dan Hirschi bahwa tingkah laku seseorang menggambarkan berbagai ragam pandangan tentang kesusilaan atau morality dan seseorang bebas untuk melakukan kejahatan atau penyimpangan tingkah lakunya
C. Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli
- Pengendalian Sosial ( Bruce J. Cohen)
Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang di gunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu. - Pengendalian Sosial (Horton)
adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat. - Peter L. Berger
Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat untuk menertibkan anggota-anggotanya yang membangkang - Joseph S. Roucek
Pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana atau tidak direncanakan yang mengajarkan membujuk atau memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kelompok. - Soetandyo Wignyo Subroto
Pengendalian sosial adalah sanksi, yaitu suatu bentuk penderitaan yang secara sengaja diberikan kepada masyarakat.
D. Unsur-unsur di Dalam Kontrol Sosial (Travis Hirschi)
Travis Hirschi adalah tokoh penting dalam mengembangkan kontrol sosial perspektif mikro, Hirschi menciptakan buku berjudul Cause of Delingvency.
Travis Hirschi mempunyai pendapat yang sama dengan Durkheim " Bahwa tingkah laku seseorang mencerminkan berbagai ragam pandangan tentang kesusilaan/morality, dan seseorang bebas untuk melakukan kejahatan atau tingkah laku yang menyimpang.
Kontrol Sosial Terbagi Empat Bagian (Travis Hirschi)
Travis Hirschi membagi unsur kontrol sosial menjadi empat bagian diantaranya yaitu :
- Attachment atau kasih sayang, yaitu sumber kasih sayang yang muncul dari hasil sosialisasi di dalam kelompok primernya, contoh : keluarga, sehingga individu tersebut memiliki kekuatan komitmen untuk patuh terhadap peraturan.
- Involvement (keterlibatan) hal tersebut akan memberikan dorongan kepada individu untuk berperilaku partisipasif dan terlibar didalam ketentuan-ketentuan yang telah ditetpkan oleh masyarakat. intensitas keterlibatan seseorang terhadap aktifitas2 normatif konfensional dengan sendirinya akan mengurangi peluang seseorang untuk melakukan tindakan2 yang melanggar hukum
- Commitment (tanggung jawab), tanggung jawab yang kuat terhadap aturan dapat membberikan kerangka kesadaran tentang masa depan, bentuk komitmen ini diantaranya berupa kesadaran bahwa masa depannya akan suram apabila ia melakukan tindakan yang menyimpang
- Believe (kepercayaan) sesetiaan, dan kepatuhan terhadap norma2 sosial atau aturan masyarakat akhirnya akan tertanam kuat didalam diri seseorang menjadi kuat
E. Macam-macam Bentuk Kontrol Sosial
1. Kontrol Sosial Berdasarkan Sifatnya
- Tindakan Prefentif
Merupakan pengendalian sosial yang bertujuan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadapkemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial, misalnya; seorang Guru meberikan nasihat kepada muruinya agar tidak terlambat datang ke sekolah - Tindakan Represif
adalah pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan/memberikan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. contoh; seorang sisiwa diskors karena sering melanggar peraturan sekolah - Tindakan Kuratif
adalah pengendalian sosial yang dilakua pada saat terjadi penyimpangan/pelanggaran sosial.
contoh; seorang guru memberikan teguran dan menasehati siswanya karena ketahuan menyontek pada saat ujian/ulangan
- Tindakan Persuasifadalah pengendalian sosial yang dilakukan tanpa adanya kekerasan, contohnya; dengan cara mengajak, menasehati atau membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. cara Persuasif ini dilakukan dengan cara melalui lisan atau simbolik.
Contoh Pengendalian sosial melaui lesan yaitu dengan cara mengajak orang mentaai nilai dan norma-norma dengan cara berbicara langsung menggunakan bahasa lisan, sedangkan pengendalian sosial secara simbolik dapat menggunakan tulisan, sepanduk ataupun menggunakan iklan layanan masyarakat - Tindakan Koersifadalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan paksaan atau kekerasan fisik ataupu psikis.
Contohnya: penertiban pedagang kaki lima yang ada di trotoar jalan yang dilakukan oleh satuan polisi pramomg praja atau satpol PP dengan cara membongkar dan merusak tempat berniaga dan mengangkut barang-barang milik pedagang. sehingga menimbulksn kerusuhan bahkan terkadang menimbulkan korban jiwa,
Contoh lainya yaitu memberikan hukuman penjara, denda, pengusiran atau penculikan
- Pengendalian Pribadi
Pengaruh dari orang atau tokoh tertentu (panutan), pengaruh ini dapat bersifat baik ataupun buruk. - Pengendalian Institusional
adalah pengaruh yang timbul dari adanya institusi atau lembaga, pola perilaku lembaga tersebut tidak hanya mengawasi para anggota lembaganya saja, akan tetapi juga mengawasi dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di sekitar lembaga tersebut berada. - Pengendalian Resmi
adalah Pengendalian atau pengawasan sosial yang dilakukan tanpa rumusan aturan yang jelas atau tanpa sanksi hukum yang tegas, meskipun demikian, pengendalian tidak resmi nin juga mempunyai efektifitas dalam mengawasi atau mengendaliakan perilaku masyarakat.
hal ini dikarenakan sanksi yang diberikan kepada pelaku penyimpangan berupa sanksi moral dari masyarakat lain.
Contohnya; dikucil atau di usir dari lingkungannya, pengendalian sosial tidak resmi dilakukan oleh tokoh masyarakat, tokoh adat, ataupu tokoh agama yang memiliki kharisma dan dipandang sebgai panutan di dalam masyarakat/
Selain teori kontrol sosial keluarga adalah hal terpenting untuk memberikan didikan, pengendalian, pengawasan terhadap anaknya dan selalu mengontrol bagaimana perkembangan sosialnya agar tidak menyimpang dan melanggar hukum.
Sumber/Daftar Pustaka/Referensi
1. Sosiologi; Narwoko,Dwi & Bagong Suyanto: Jakarta Prenada Media 2004
2. digilib.uinsby.ac.id
3. Pengantar Sosiologi: Elly Setyadi dan Usman Kholip Jakarta ;Kencana 2011
4. Teori dan Kapita Selekta Kriminologi ; Romli Atmassamita, Jakarta PT Rineka Cipta 2007
Disclaimer
Perlu diketahui bahwa semua informasi yang kami sampaikan belum dapat dipastikan 100% akuratGambar hanya sebagai ilustrasi. Gambar, artikel yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber untuk mencari validitas . Hak cipta sepenuhnya milik sumber tersebut.